BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF DITINJAU DARI FILSAFAT KONSTRUKTIVISME PADA PENDIDIKAN DASAR
Abstract
Kajian ini membahas tentang berpikir kritis dan berpikir kreatif dalam konteks filsafat konstruktivisme pada pendidikan dasar. Filsafat konstruktivisme melihat belajar sebagai proses aktif di mana individu membangun dan menciptakan pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman mereka. Dalam konteks ini, berpikir kritis dan berpikir kreatif menjadi dua komponen penting. Berpikir kritis dalam konstruktivisme melibatkan kemampuan untuk melihat di luar apa yang tampak, membedakan antara informasi yang relevan dan tidak relevan, dan mengembangkan kemampuan untuk menjadi pemikir yang mandiri. Ini bukan hanya tentang mengetahui apa yang tampak atau aktual, tetapi juga tentang memahami konsep dan ide yang mendasarinya. Di sisi lain, berpikir kreatif dalam konstruktivisme adalah tentang berpikir dengan imajinasi. Ini sering disalahpahami sebagai kemampuan berpikir yang hanya dibutuhkan untuk bidang tertentu saja, seperti seni. Namun, berpikir kreatif juga dibutuhkan dalam bidang lain seperti sains dan teknologi. Berpikir kreatif adalah berpikir out of the box, mencari solusi baru dan inovatif untuk masalah, dan menciptakan ide-ide yang baru. Untuk itu, keterampilan berpikir baik berpikir kritis maupun berpikir kreatif adalah keterampilan penting yang perlu dikuasai oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar di era modern ini. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran pada filsafat konstruktivisme, yang mendorong kedua jenis pemikiran ini merupakan hal yang penting dalam pendidikan dasar.
Published
Issue
Section
Authors who publish articles in Guree : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar agree to the following terms: