Perbandingan Perilaku Plastis Jembatan Box Girder Dengan Penampang Twin Box dan Cellular Box

DOI:

https://doi.org/10.55616/prince.v2i2.565

Keywords:

Twin box, Cellular box, perilaku plastis, strain hardening, momen plastis, hubungan momen-kelengkungan

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbandingan perilaku plastis dengan model bilinier dan strain hardening penampang twin box dan cellular box. Hal-hal yang dipelajari adalah hubungan momen-kelengkungan, momen plastis, panjang daerah inelastis dan faktor bentuk (shape factor). Jembatan yang dianalisis mempunyai panjang bentang 40 meter dan lebar 10 meter. Perencanaan penampang jembatan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SAP 2000 versi 15, dengan mengikuti prosedur yang ditetapkan dalam RSNI T-03-2005. Beban yang diperhitungkan adalah beban mati dan beban hidup saja dan didasarkan pada RSNI T-02-2005. Kedua penampang direncanakan mempunyai momen leleh yang sama (dengan mendesain modulus penampang elastis yang sama). Untuk analisis dengan model bilinier dan model strain hardening momen plastis pada penampang twin box lebih besar dibandingkan cellular box. Kenaikan momen plastis terbesar akibat diperhitungkan strain hardening terdapat pada penampang twin box, yaitu sebesar 30,76%, sedangkan kenaikan terkecil terdapat pada penampang cellular box, yaitu sebesar 26,42%. Kenaikan daerah inelastis terbesar akibat diperhitungkan strain hardening terdapat pada penampang twin box. Akhirnya, dalam tulisan ini diperbandingkan hubungan momen-kelengkungan kedua bentuk penampang baik menggunakan model bilinier maupun menggunakan model dengan strain hardening

References

R. L. Brockenbrought, Structural Steel Designer’s Handbook”, 3rd edition. McGraw-Hill Education., 1999.

A. Setiawan, Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD (Berdasarkan SNI 03-1729- 2002). Jakarta: Erlangga, 2008.

M. B. Wong, Plastic Analysis and Design of Steel Structures. London: Butterworth-Heinemann, 2009.

RSNI T-03, Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan. Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2005.

W. H. Chen, Structural Engineering Handbook, 3rd edition. CRC Press, Taylor & Francis Group, 1999.

T. V. Galambos, “Load Factor Design of Steel Buildings,” AISC Engineering Journal, vol. 104, no. 9, 1978.

K. J. Thompson and R. Park, “Stress-Strain Model For Grade 275 Reinforcing Steel With Cyclic Loading,” Bulletin of the New Zealand National Society for Earthquake Engineering, vol. 11, no. 2, 1978.

M. P. Byfield, J. M. Davies, and M. Dhanalakshmi, “Calculation of the strain hardening behaviour of steel structures based on mill tests,” Journal of Constructional Steelwork Research, vol. 61, no. 2, 2005.

L. Wahyudi and S. A. Rahim, Metode Plastis, Analisis dan Desain. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992.

RSNI T-02, Standar Pembebanan untuk Jembatan. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2005.

C. G. Salmon and J. E. Johnson, Struktur Baja, Desain dan Perilaku”, Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 1990.

Horne, Michael. Plastic Theory of Structures. 2nd ed. Elsevier Science, 2014. Web. 15 Oct. 2022.

Zainy, F., 2012, Perilaku Balok Baja dengan Penampang Single Box, Twin Box, dan Cellular Box Akibat Beban Tetap, Tesis, Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Purwanto, 1997, Kajian Eksperimental Perilaku Elastoplastis Struktur Baja yang Dibebani Kombinasi Lentur dan Torsi, Thesis, Program Pasca Sarjana, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Refinda, 1997, Pemodelan Perilaku Elastoplastis Penampang Balok Akibat Kombinasi Lentur dan Torsi, Teknik Sipil Rekayasa Struktur, Program Pasca Sarjana ITB, Bandung.

Published

2023-07-31

How to Cite

Perbandingan Perilaku Plastis Jembatan Box Girder Dengan Penampang Twin Box dan Cellular Box. (2023). Journal of Planning and Research in Civil Engineering, 2(2), 218-227. https://doi.org/10.55616/prince.v2i2.565

Issue

Section

Articles