Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Apill) Berdasarkan Pkji 2014 (Studi Kasus Simpang Aksara) Jl.Letda Sujono-Jl.Prof.H.M.Yamin

Penulis

  • Dwiki Prasetyo UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
  • Marwan Lubis Universitas Islam Sumatera Utara
  • Hamidun Batubara Universitas Islam Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.55616/jitu.v4i2.719

Kata Kunci:

PKJI 2014, Kinerja simpang bersinyal, Kaki simpang, Tundaan.

Abstrak

Sering terjadinya kemacetan di simpang empat Aksara dan dikarenakan simpang empat Aksara merupakan salah satu simpang dikota Medan yang disekitaranya terdapat sekolah, pasar, serta terminal angkutan umum. Serta hal ini pula merupakan salah satu faktor pendukung terjadinya kemacetan. Untuk menganalisanya menggunakan metode PKJI (Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia) tahun 2014. Pengambilan data langsung dilapangan selama 3 hari yaitu senin, rabu, dan sabtu pada jam-jam puncak yaitu pagi, siang, dan sore dengan interval waktu selama 2 jam dalam periode 15 menit dengan arah LRS, BKi, dan BKa yang dipakai untuk perhitungan analisa adalah jam puncak tertinggi di 3 hari. Memakai data formulir dan bantuan video. Hasil analisa data yang diperoleh yaitu terjadi di jam puncak tertinggi pada hari senin pagi pukul 07.00-08.00 didapat DJ (Derajat kejenuhan) untuk kaki simpang Letda Sujono (0,34), Prof.H.M.Yamin (0,34), Williem Iskandar (0,25), dan Aksara (0,17). Tundaan simpang rata-rata seluruh simpang (TI) pada simpang empat jalan Letda Sujono-Prof.H.M.Yamin dan jalan Williem Iskandar-Aksara 46,80 detik/skr. Tingkat pelayanan simpang empat bersinyal pada jalan Letda Sujono, Prof.H.M.Yamin, William Iskandar, dan Aksara memiliki tundaan rata-ratanya sebesar 46,80 detik/smp, untuk tingkat pelayanannya D deskripsi umumnya mendekati aliran arus yang tidak stabil (tundaan dapat ditoleransi, terkadang kendaraan menunggu lebih dari satu siklus untuk melanjutkan perjalanan).

Referensi

Google Maps. 2022. Peta Simpang Aksara. [Online] Aviable at : maps.google.co.id [Accesed November 2022]

Direktorat Jendral Bina Marga. 2014. Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum

(Morlok, 1991). Simpang merupakan daerah pertemuan dua atau lebih ruas jalan, bergabung, berpotongan atau bersilang

Khisty. C.J dan Kent L.B, 2. (2003). Dasar- Dasar Rekayasa Transportasi. Jakarta: Erlangga.

BPS (Badan Pusat Statistik ) 2022, Data Jumlah Penduduk Kota Medan

Highway Capacity Manual, 2000.

Rahayu Gati dkk, 2009. Analisis Arus Jenuh dan Panjang Antrian pada Simpang Bersinyal: Studi Kasus di Jalan Dr. Sutomo-Suryopranoto, Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika Vol. 12, No. 1, 99-108, Mei 2009.

Wikrama, Jaya, 2011. Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Jalan teuku Umar Barat-Jalan Gunung Salak). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15, No. 1, Januari 2011.

Diterbitkan

2024-03-03

Cara Mengutip

Dwiki Prasetyo, Marwan Lubis, & Hamidun Batubara. (2024). Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Apill) Berdasarkan Pkji 2014 (Studi Kasus Simpang Aksara) Jl.Letda Sujono-Jl.Prof.H.M.Yamin. Jurnal Ilmiah Teknik Unida, 4(2), 274-280. https://doi.org/10.55616/jitu.v4i2.719

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama