Evaluasi Purna Huni Pasar Tradisional
(Studi Kasus: Pasar Sangkumpal Bonang Kota Padangsidimpuan)
DOI:
https://doi.org/10.55616/jitu.v4i2.675Kata Kunci:
Evaluasi Purna Huni, Pasar Tradisional, Pasar Sangkumpal BonangAbstrak
Pasar merupakan fasilitas umum yang digunakan sebagai tempat untuk mewadahi aktivitas masyarakatnya dalam memperoleh kebutuhan hidup seharihari, seperti kebutuhan sandang dan pangan. Pasar Sangkumpal Bonang merupakan pasar induk di Kota Padangsidimpuan yang terdiri dari 3 lantai. Namun sejalan dengan berfungsinya pasar, ditemukan fenomena yaitu fisik bangunan yang sudah terbilang tidak layak dan belum berfungsinya kios-kios yang berada di lantai dua bangunan dengan maksimal. Kios-kios tersebut terlihat sepi dan tidak digunakan untuk usaha. Evaluasi purna huni didefinisikan sebagai pengujian efektivitas sebuah lingkungan binaan bagi kebutuhaan manusia, baik pengujian efektivitas bangunan sendiri maupun efektivitas programnya terhadap kebutuhan pengguna. Evaluasi purna huni (EPH) ini bertujuan untuk mengetahui performa bangunan pasar berdasarkan standar yang ada dan faktor penyebab tidak optimalnya ruang lantai 2 sehingga dapat menggambarkan tingkat kualitas performansi dan fungsi bangunan pasar. Cakupan evaluasi penelitian ini terdiri dari 3 aspek yaitu elemen teknis, fungsional dan perilaku. Metode yang digunakan pada kajian ini adalah mix method yang dilaksanakan dengan pendekatan studi kasus, serta menggunakan teknik evaluasi purna huni induktif. Hasil evaluasi yang ditemukan bahwa performa bangunan pasar pada pendekatan teknis, fungsional, dan perilaku dengan total elemen yaitu 12, memiliki performa yang kurang baik dimana terdapat 7 elemen dalam kondisi kurang baik dan perlu diperbaiki, 5 memiliki performa yang cukup baik dan sudah banyak yang sesuai dengan standar peraturan. Penyebab pedagang tidak menempati ruang dalam lantai 2 bangunan pasar disebabkan penentuan fungsi (fisik) yaitu keamanan dan kenyamanan ruang serta pertimbangan karakter uang sewa dalam keberhasilan berdagang. Temuan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah lanjutan pada Pasar Sangkumpal Bonang.Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran (mix method) yang merupakan penelitian yang menggabungkan antara data kuantitatif dan data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengamatan atau observasi, dan metode wawancara yang terdiri dari kuisioner serta depth interview. Wawancara difokuskan pada pengguna ruang yaitu pedagang baik berupa pedagang formal maupun pedagang kaki lima.Referensi
Haryadi dan Setiawan. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Angkouw, R., & Kapugu, H. (2012). Ruang Dalam Arsitektur Berwawasan Perilaku. Media Matrasain , 9(1), 58–74.
Field, J. R., & Jeffcott, L. B. (1989). Equine laminits - Another hypothesis for pathogenesis. Medical Hypotheses, 30(3), 203–210. https://doi.org/10.1016/0306-9877(89)90062-5
Ibrahim Rahmani, A., & Karim, A. (2020). Tematisasi Desain: Studi Behavior Setting Pengguna terhadap Tema Ruang Perpustakaan. Jurnal Desain, 8(1), 27. https://doi.org/10.30998/jd.v8i1.7588
Kosanke, R. M. (2019). Pasar tradisional. 17–57.
M. Nurhamsyah, M. Ridha Alhamdhani, & Rudiyono. (2020). Evaluasi Purna Huni Pasar Tradisional Kota Pontianak Ditinjau Dari Aspek Perilaku (Studi Kasus: Pasar Kemuning Dan Pasar Dahlia). Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis Dan Terapan Bidang Keteknikan, 4(1), 1–13. https://doi.org/10.52868/jt.v4i1.2643
Mantara, I. B. J. (2016). Pasar Tradisional di Jalan Cokroaminoto Denpasar (BAB II). 8–40. https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204205115-3-9. BAB II.pdf
Menteri, P., Negeri, D., & Tradisional, P. (2014). Bupati wonogiri provinsi jawa tengah rancangan peraturan daerah kabupaten wonogiri nomor 9 tahun 2014.
Mustaqim. (2016). Metode Penelitian Gabungan Kuantitatif Kualitatif / Mixed Methods Suatu Pendekatan Alternatif. Jurnal Intelegensia, 04(1), 1–9. https://ejournal.unisnu.ac.id/JI/article/view/1351 O, A. (1967). Ja Ja c k y. 1, 84–99.
Oktaviana, G. (2011). Redesain Pasar Tradisional Jongke, Surakarta. Packaging Magazine, 25–52.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2023 Dela Andriani, Effan Fahrizal, Yenny Novianti, May Ziadah Hasibuan

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.