Evaluasi Performa Pencahayaan Alami Ruang Kelas
(Studi Kasus : Sekolah Dasar Islam Terpadu Muhammadiyah 6 Lhokseumawe)
DOI:
https://doi.org/10.55616/jitu.v4i2.683Kata Kunci:
Pencahayaan Alami, Ruang Kelas, Pengukuran on site, SimulasiAbstrak
Krisis energi yang dimulai sejak pertengahan tahun 1970 memaksa manusia untuk memprioritaskan kembali manfaat dariĀ pencahayaan alami. Menurut data dari International Energy Agency (2023) sektor bangunan memiliki persentase sebesar 30% dari total konsumsi energi global untuk kebutuhan pencahayaan dan penghawaan buatan. Lechner (2015) berpendapat bangunan sekolah seharusnya bisa mengurangi penggunaan pencahayaan buatan hingga 70%, dikarenakan rata-rata waktu belajar mengajar dilakukan saat matahari bersinar. Selain itu, pemanfaatan pencahayaan alami juga terbukti dapat meningkatkan performa belajar siswa. Mengingat Indonesia adalah negara beriklim tropis dengan potensi sinar matahari yang besar untuk dimaksimalkan pada sebuah bangunan sekolah. Namun pada realitanya masih banyak ruang kelas sekolah yang masih memiliki sistem pencahayaan alami yang kurang baik seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu 6 Muhammadiyah Lhokseumawe. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa pencahayaan alami ruang kelas Sekolah Dasar Islam Terpadu Muhammadiyah 6 Lhokseumawe dengan menggunakan metode deskriptif evaluatif dengan pendekatan kuantitatif. Evaluasi dilakukan dengan pengukuran on site dengan alat lux meter untuk mengukur intensitas pencahayaan rata-rata setiap ruang kelas dan simulasi menggunakan software DIAlux Evo untuk mengukur distribusi pencahayaan alami setiap ruang kelas. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan hampir keseluruhan ruang kelas tidak memiliki performa pencahayaan yang sesuai ketentuan yang ada.
Referensi
Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan, SNI 6197: 2011.
Pengukuran Intensitas Pencahayaan di Tempat Kerja, SNI 7062?: 2019.
George Loisos. (1999). Daylighting in Schools?: An Investigation into the Relationship Between Daylighting and Human Performance.
Green Building Council Indonesia. (2013). Greenship Untuk Bangunan Baru?: Ringkasan Kriteria dan Tolak Ukur.
International Energy Agency. (2023). Tracking Clean Energy Progress 2023, IEA, Paris. Https://Www.Iea.Org/Reports/Tracking-Clean-Energy-Progress-2023.
Mohamed Boubekri. (2008). Daylighting, Architecture and Health?: Building Design Strategies (First Edition). Elvesier Ltd.
Norbert Lechner. (2015). Heating, Cooling, Lighting: Sustainable Design Methods for Architects (3th Edition). John Wiley & Sons.
Parmonangan Manurung. (2009). Desain Pencahayaan Arsitektural?: Konsep Pencahayaan Artifisial pada Ruang Eksterior. Penerbit ANDI.
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Hak Cipta (c) 2023 Taufiq Ismail , Adi Safyan , Yenny Novianti

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.