Kajian Sistem Pengering Kelapa Kukur Untuk Bahan Baku Kelapa Gongseng Menggunakan Kolektor Surya
DOI:
https://doi.org/10.55616/jitu.v1i1.154Abstract
Kelapa kukur kering atau desiccated coconut merupakan hasil pengeringan dari kelapa
kukur sehingga menghasilkan produk dengan kadar air yang lebih rendah,bewarna putih segar
dan memiliki daya simpan lebih lama. Selain itu produk kelapa kukur kering dapat diolah
secara industri kecil sehingga produk ini dapat di manfaatkan secara lebih efektif, efisien dan
higienis. Tujuan penelitian untuk mendapatkan kelapa kukur kering dengan kadar air yang
lebih rendah sesuai SNI 01-375-2000 (kadar air maksimal 3 %). Ada 2 metode proses
pengeringan yaitu metode pengeringan dengan energi surya secara tradisional dan metode
pengeringan dengan energi surya menggunakan kolektor surya, adapun metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengeringan dengan energi surya menggunakan
kolektor surya, pengeringan dilakukan pada temperatur 30 ºC – 60 ºC, temperatur terbaik
pada proses pengeringan yaitu 50 ºC – 60 ºC. Hasil pengujian dan perhitungan menunjukkan
bahwa pada sampel dengan massa kelapa kukur 2 kg kadar air rata-rata yang tersisa pada
bahan mencapai 1,76 % dengan waktu pengeringan yang dibutuhkan selama 3 jam. Pada
sampel dengan massa kelapa kukur 4 kg kadar air rata-rata yang tersisa pada bahan mencapai
2,73 % dengan waktu pengeringan yang dibutuhkan selama 5 jam dan ditinjau dari aroma,
rasa dan warna : keadaan kelapa kukur kering normal (seperti kelapa segar pada umumnya).
References
Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, 2012
Winarno, F.G., Fardiaz, S. dan Fardiaz, D. (1980): Pengantar Teknologi Pangan,
Gramedia, Jakarta
Taib, et, al, 1998. Operasi Pengeringan pada Pengolahan Hasil Pertanian PT.
Mediyatama Sarana Pererkasa, Jakarta.
Winarno, F.G. (1993): Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia, Jakarta
BMKG, 2012 Informasi Perubahan Iklim dan Kualitas Udara di Indonesia.
Bergman, T. L,DeWitt, D. P,Incropera, F. P.,2007 Fundamentals of Heat and Mass
Transfer, Edisi ke-6, John Wiley and Sons, USA.
Duffie, J. A., 2006, Solar Engineering Of Thermal Processes. 3rd edition, Wiley &
Sons
J.P Holman, Perpindahan kalor edisi ke enam, alih bahasa, Ir. E. Jasfi M.Sc. Lemigas
Erlangga, 1997, Jakarta
Kreith,F.,1994, Prinsip – prinsip Perpindahan Panas, Terjemahan Prijono, Erlangga,
Jakarta
A. Syuhada, Pengering Kelapa dengan Pemanas Solar Kolektor, Jounal Saintek, vol 1
no 1, 2003, hal.8-14
A. Syuhada, Pengaruh Masukan Saluran Persegi Empat terhadap karakteristik
Perpindahan panas/Massa, Jurnal Efisiensi dan Konsevasi Energi, vol, 1. No. 1
September 2005, hal. 34-39
A. Syuhada dan Ratna Sary, 2006, Kaji Karakteristik Distribusi Temperatur dan
peralatan pengeringan Bertingkat,
forsiding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) V, 21-23 November
A. Syuhada dan Suhaeri Kajian Tingkat Kemampuan Penyerapan Panas Matahari
Pada Atap Bangunan Seng Berwarna, Prosiding Seminar Nasional Tahunan Teknik
Mesin (SNTTM) ke-9, Palembang 13-16 Oktober 2010.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Teknik Unida

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.