Ikhlas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Edukasi Bentuk dan Warna Sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas dan Keterampilan Anak Berkebutuhan Khusus

Yenny Novianti — 2024-01-05

Pendidikan yang layak semestinya menjadi hak bagi anak berkebutuhan khusus. Sekolah Luar Biasa merupakan sarana pendidikan khusus untuk anak berkebutuhan khusus. Minimnya keberadaan SLB baik Negeri maupun Swasta di Desa Uteunkot Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe mendorong pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dalam berkontribusi mengabdikan disiplin ilmu serta penerapan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) pada beberapa tipe anak berkebutuhan khusus, antara lain Tunarungu, Tunanetra, dan Tunagrahita mulai jenjang TK hingga Sekolah Dasar. Skema pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan berupa sharring session, workshop dan diakhiri dengan even perlombaan sebagai wujud melihat potensi dan serapan yang dicapai dari hasil pengabdian. Konsep pengabdian dengan judul edukasi bentuk dan warna merupakan wahana pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus yang belum pernah dilakukan di SLBN Aneuk Nanggroe. Salah satu tujuan penerapan edukasi ini antara lain meningkatkan kreatifitas dan inovasi anak didik SLB dalam mengembangkan kemampuan dan kualitas diri, sehingga meningkatkan ketrampilan dan keahlian. Selain itu, mewujudkan inovasi anak-anak berkebutuhan khusus agar memiliki kepercayaaan diri, dapat beradaptasi serta menjadi bagian dari masyarakat produktif dengan karya yang dimiliki. Metode pelaksanaan tentunya berkolaborasi dengan tenaga pengajar pada mitra pengabdian yang berlokasi di Desa Uteunkot yang merupakan salah satu desa di lingkungan Universitas Malikussaleh.

Penyuluhan Penguatan Media Literasi Dalam Mengatasi Kecanduan Anak Terhadap Gadget Di Desa Meuchat Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara

Dedy Ahmady — 2024-01-05

Kemajuan zaman di bidang teknologi semakin berkembang. Teknologi yang sangat populer di era globalisasi adalah gadget. Penggunaan gadget pada anak semakin meningkat. Akademi Dokter Anak Amerika dan Perhimpunan Dokter Anak Kanada menekankan perlu adanya batasan dalam penggunaan teknologi pada anak, anak umur 6-18 tahun dibatasi menggunakan hanya 2 jam perhari. Anak-anak dan remaja yang menggunakan teknologi melebihi batas waktu yang dianjurkan memiliki resiko kesehatan. Kurangnya pemahaman tentang dampak penggunaan gadget menjadikan anak berperilaku menggunakannya secara berlebihan. Penggunaan gadget selain dapat menyebabkan kecanduan, juga dapat mempengaruhi perilaku pada anak. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya anak-anak di Desa Meuchat yang terlalu sering menggunakan gadget. Penyuluhan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan gadget oleh anak dan mengalihkan perhatian anak pada media literasi yang menarik untuk bahan bacaan anak sebagai pengganti gadget. Dampak penggunaan gadget tampak pada perilaku sosial anak, dimana anak asyik dengan kesendiriannya dan menghilangkan minatnya untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pemberian penyuluhan ini dilakukan secara persuasive menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Meuchat Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara dengan objek penyuluhan adalah 30 orang anak-anak. Pengumpulan data yang menjadi alasan dilakukan pengabdian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan pencatatan. Setelah mendapatkan penyuluhan tentang bahaya jika terlalu sering menggunakan gadget diharapkan terjadinya perilaku anak dengan menunjukkan perubahan intensitas penggunaan gadget perhari dan beralih pada kegemaran membaca media literasi di Rumah Baca Rangkang Pustaka yang memang disediakan sebagai “Rumah Baca” bagi anak sebagai upaya penanggulangan kecanduan penggunaan gadget pada anak di Desa Meuchat. Diharapkan anak akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar di Rangkang Pustaka. Penggunaan gadget memang ada dampak positifnya seperti memperoleh pengetahuan yang luas, mempermudah komunikasi dan melatih kreativitas anak, tapi juga dapat berdampak negatif diantaranya mata menjadi mudah lelah, jam tidur menurun dan jam belajar menjadi berkurang serta dapat menyebabkan terjadinya gangguan emosional pada anak.

Pemberdayaan Kewirausahaan Melalui Pengembangan Inovasi Produk Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kecamatan Samalanga Bireun Aceh

2024-01-05

Kegiatan pemberdayaan kewirausahaan merupakan salah satu cara yang dilakukan sebagai penunjang perekonomian. Sumber daya alam mempunyai peranan cukup penting bagi kehidupan manusia. Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat yang berperan sebagai pelaku usaha Indonesia memiliki kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah dan berdampak terhadap tingkat pendapatan masyarakat. Tujuan pengabdian ini dilaksanakan sebagai bentuk pemberdayaan kewirausahaan masyarakat melalui pengembangan inovasi produk terhadap sumber daya alam yang belum termanfaatkan secara optimal. Jadi solusi alternative yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pemberdayaan kewirausahaan sebagai bentuk penambahan pengetahun dan kreatifitas pelaku usaha dalam membuat sebuah produk yang berasal dari hasil tambak udang dan perkebunan kelapa. Udang dan Kelapa merupakan potensi yang ada dikecamatan Samalanga yang hanya dijadikan sebagai lauk pendamping nasi dan minuman biasa. Potensi udang dan kelapa bisa di inovasikan menjadi produk cemilan kekinian seperti Dimsum Udang, Lumpia Udang, Spring Roll Udang, Otak-otak Udang, dan Omelet Udang. Selanjutnya adapun inovasi produk berbahan dasar kelapa bisa dibuat seperti Kelapa Jelly dan Es Kuwut. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2023 sampai dengan 3 Januari 2024, yang dihadiri 27 pelaku usaha Dusun Mesjid Raya Gampong Mideun Jok dan Gampong Putoh Kecamatan Samalanga. Dari kegiatan PKM ini diperoleh hasil dan manfaat antara lain bertambahnya pengetahuan dan kreatifitas para pelaku usaha terhadap inovasi produk yang bisa dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia dikecamatan Samalanga.