Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech
<p><strong>Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology </strong>dikelola oleh Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Iskandarmuda, dalam membantu para mahasiswa, akademisi, peneliti dan praktisi untuk menyebarkan hasil penelitiannya. Jurnal ini dijadwalkan terbit dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember. <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2827-9700" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN: <strong>2827-9700</strong>.</a> </p>Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Iskandarmuda Jl. Kampus Unida No.15, Surien, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh 23234 Propinsi Aceh, Indonesiaen-USAceh Journal of Electrical Engineering and Technology2827-9700<p><a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/"><img alt="Lisensi Creative Commons" style="border-width:0" src="https://i.creativecommons.org/l/by-nc-nd/4.0/88x31.png" /></a><br />Ciptaan disebarluaskan di bawah <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/">Lisensi Creative Commons Atribusi-NonKomersial-TanpaTurunan 4.0 Internasional</a>.</p>Sistem disrtbusi Analisis keandalan sistem jaringan distribusi 20 kV pada PT PLN (Persero) UP3 merduati banda ace
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/924
<p>ABSTRACT<br>The electricity service provider in Indonesia, namely PT. PLN (Persero) has a great responsibility to ensure the reliability <br>and continuity of electricity supply for the community, including in the UP3 Banda Aceh area. The reliability of the electricity <br>distribution system is the main focus to support economic growth and community welfare. However, in daily operations, the <br>distribution system is often faced with various challenges that can affect its reliability. Aceh's geographical conditions which <br>are prone to extreme weather such as strong winds and heavy rain also add to the complexity in maintaining network stability. <br>Disruptions that occur, even though they are short-lived, can have a significant impact on community activities and the business <br>sector. Therefore, analyzing the reliability of the distribution network is a crucial step in maintaining the quality of electricity <br>services. The reliability of the distribution network is often measured using indicators such as SAIDI (System Average <br>Interruption Duration Index) and SAIFI (System Average Interruption Frequency Index). The aim is to analyze the reliability <br>of the 20 kV distribution network at PT. PLN (Persero) UP3 Banda Aceh in energized conditions. To find out the cause of the <br>disruption and the number of feeders that experienced disruptions during a year at PT. PLN UP3 Banda Aceh. To determine <br>the contribution of PDKB implementation and the total electrical energy and Rupiah that PDKB has successfully saved during <br>a year at PT. PLN (Persero) UP3 Banda Aceh. The results showed that the total SAIDI and SAIFI indexes on the 20 kV <br>distribution network system during a year were 8.29 hours/customer/year and 8.90 times/customer/year. The highest cause of <br>blackouts during a year was due to SUTM disruptions. Feeders that experienced disruptions more than 50 times in a year were <br>Lhoknga, Simpang Rima, Mata Ie, Blang Bintang, Serambi, Lubuk, Jantho, Lampeunerut, Indrapuri, Neuhen, Krueng Raya, <br>and Tungkop feeders and the total electrical energy and Rupiah that PDKB has successfully saved during a year, namely <br>2,876,102.19 kWh and Rp 2,198,656,833.00. The results of this study are expected to provide practical solutions to improve <br>network reliability and strengthen future maintenance strategies. <br>Keywords: Distribution network reliability, Energized, (SAIDI, SAIFI, PDKB)</p>fahmi igas
Copyright (c)
42Perencanaan Pemasangan Panel Surya Pada Komplek Perumahan PT. Pupuk Iskandar Muda
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/913
<p><strong>Dari hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan, maka kebutuhan energi listrik yang digunakan untuk keperluan menyalakan lampu penerangan dan beban kecil dalam rumah rata-rata perhari memerlukan energi listrik sebesar 1,612 kWh dan harga per kWh sesuai dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku di Indonesia adalah Rp. 1.499,70/kWh, maka biaya untuk setiap hari sebesar Rp. 1.399.670/hari. Setelah diketahui biaya untuk pemakaian energi listrik setiap hari dan dalam 1 tahun rata-rata terdiri dari 365 hari, maka biaya listrik yang digunakan dalam kurun waktu 1 tahun adalah sebesar Rp. 1.399.670 x 365 hari = Rp. 510.879.550/tahun. Dengan biaya pengadaan perangkat solar cell untuk keperluan rumah tinggal yang sesuai dengan beban yang ada yaitu sebesar Rp. 88.350.000. Pada penelitian tugas akhir ini menganalisis dan serta melakukan suatu perencanaan panel surya berdasarkan kebutuhan energi listrik dikomplek perumahan PT. PIM Lhokseumawe dengan mempertimbangkan sisi ekonomisnya. Seluruh rumah di perumahan dibagi dalam 7 tipe sesuai bangunan dan kebutuhan listrik. Perancangan yang akan dilakukan pada sistem panel surya dengan menggunakan sistem On-Grid dan Off-Grid yang diharapkan dapat melayani seluruh kebutuhan energi listrik di perumahan. Dari hasil penelitian yang akan dilakukan biaya investasi yang diperlukan agar dapat dilakukan pemasangan panel surya dengan menggunakan sistem Off-Grid adalah sebesar Rp. 88.350.000, sedangkan pemasangan panel surya dengan menggunakan sistem On-Grid adalah sebesar Rp. 51.900.000. BEP dalam pemasangan panel surya dengan sistem Off-Grid diperlukan waktu yang lebih lama adalah sebesar 172,93 tahun, sedangkan BEP dalam pemasangan panel surya dengan sistem On-Grid diperlukan waktu yang lebih cepat adalah sebesar 1,02 tahun.</strong></p>
Copyright (c) 2024 Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-12-312024-12-3142232810.55616/ajeetech.v4i2.913Analisa Kelayakan Instalasi Listrik Pada Rumah Tinggal
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/912
<p><strong>Instalasi listrik yang sudah lama terpasang pada suatu bangunan (rumah, toko, gedung, dan lain sebagainya) dapat menyebabkan kualitas maupun kuantitasnya menurun. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengecekan instalasi listrik agar tingkat kelayakan dapat diketahui dan terhindar dari korsleting atau sengatan listrik serta kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan instalasi listrik dan untuk mengetahui instalasi listrik pada rumah tinggal di Desa Mesjid Tanjong, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie sudah memenuhi standar PUIL atau belum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan dan analisis data secara kuantitatif serta kualitatif. Data diperoleh melalui observasi langsung, wawancara dengan pemilik rumah, dan pengukuran serta pengecekan teknis instalasi listrik. Hasilnya menunjukkan bahwa tahanan pentanahan pada instalasi rumah tangga di Desa Mesjid Tanjong Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie masih banyak yang tidak layak dengan persentase sebanyak 92% (tidak layak) dan sebanyak 8% (layak) dengan beberapa faktor seperti penggunaan batang elektroda yang sudah karatan, dan jenis elektroda yang digunakan tidak memenuhi standar. Namun, tingkat kelayakan nilai tegangan pada kotak kontak, ketinggian kotak kontak yang terpasang dan ketinggian pengaman MCB Box serta jenis dan ukuran kabel penghantar instalasi listrik rumah tangga di Desa Mesjid Tanjong Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie secara keseluruhan sudah memenuhi standar PLN, SNI, dan PUIL meskipun ada beberapa yang masih menggunakan percabangan pada kabel instalasi.</strong></p>
Copyright (c) 2024 Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-12-312024-12-3142162210.55616/ajeetech.v4i2.912Analisis Perencanaan Pemasangan Panel Surya Pada Rumah Type E&D PT. Pupuk Iskandar Muda
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/910
<p><strong>Dari hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan, maka kebutuhan energi listrik yang digunakan untuk keperluan menyalakan lampu penerangan dan beban kecil dalam rumah rata-rata perhari memerlukan energi listrik sebesar 1,612 kWh dan harga per kWh sesuai dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) yang berlaku di Indonesia adalah Rp. 1.499,70/kWh, maka biaya untuk setiap hari sebesar Rp. 1.399.670/hari. Setelah diketahui biaya untuk pemakaian energi listrik setiap hari dan dalam 1 tahun rata-rata terdiri dari 365 hari, maka biaya listrik yang digunakan dalam kurun waktu 1 tahun adalah sebesar Rp. 1.399.670 x 365 hari = Rp. 510.879.550/tahun. Dengan biaya pengadaan perangkat solar cell untuk keperluan rumah tinggal yang sesuai dengan beban yang ada yaitu sebesar Rp. 88.350.000. Pada penelitian tugas akhir ini menganalisis dan serta melakukan suatu perencanaan panel surya berdasarkan kebutuhan energi listrik dikomplek perumahan PT. PIM Lhokseumawe dengan mempertimbangkan sisi ekonomisnya. Seluruh rumah di perumahan dibagi dalam 7 tipe sesuai bangunan dan kebutuhan listrik. Perancangan yang akan dilakukan pada sistem panel surya dengan menggunakan sistem On-Grid dan Off-Grid yang diharapkan dapat melayani seluruh kebutuhan energi listrik di perumahan. Dari hasil penelitian yang akan dilakukan biaya investasi yang diperlukan agar dapat dilakukan pemasangan panel surya dengan menggunakan sistem Off-Grid adalah sebesar Rp. 88.350.000, sedangkan pemasangan panel surya dengan menggunakan sistem On-Grid adalah sebesar Rp. 51.900.000. BEP dalam pemasangan panel surya dengan sistem Off-Grid diperlukan waktu yang lebih lama adalah sebesar 172,93 tahun, sedangkan BEP dalam pemasangan panel surya dengan sistem On-Grid diperlukan waktu yang lebih cepat adalah sebesar 1,02 tahun.</strong></p>Teuku Murisal Asyadi
Copyright (c)
42Analisis Pemakaian Beban Listrik Sebagai Upaya Penghematan Di Hotel Anggrek Banda Aceh
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/908
<p><strong>Kebutuhan energi listrik yang setiap waktu meninggkat maka energi listrik listrik yang dihasilkan harus langsung disalurkan ke konsumen. Kendala penyaluran energi listrik diakibatkan terjadinya ganguan baik itu permanen maupun sebaliknya sehingga tidak mempengaruh kebutuhan energi listrik untuk konsumen maka di perlukan audit energi dan langkah penghematannya, supaya sebagian yang komsumsi enenrgi lebih efisien. Audit energi merupakan teknik yang dipakai menghitung besarnya konsumsi energi dan mengenali cara-cara untuk pengehamatannya. Melalui audit energi dapat mengetahui distribusi energi, sehingga bagian yang mengkonsumsi energi terbesar dapat diketahui dan bisa memberikan peluang penghematan energi apabila dilakukan peningkatan efisiensi. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Berapakah nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pada gedung Hotel Anggrek. Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah: Untuk mengetahui besarnya nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) di Hotel Anggrek Banda Aceh. Untuk mengetahui peluang penghematan kosumsi beban listrik di Hotel Anggrek Banda Aceh. Dari hasil analisis efisiensi energi pada Hotel Anggrek Kota Banda Aceh perhitungan diketahui nilai intensitas konsumsi energi (IKE) adalah 18,4 kWh/</strong><strong>/tahun. Dengan penggunaan energi listrik perbulan IKE/bulan adalah sebesar 1.540,231 Wh/</strong><strong>/bulan dan tergolong sangat efisien. Berdasarkan perhitungan pada sistem tata udara (AC) dan lampu per hari adalah sejumlah sejumlah 90,32 kWh/hari, dari daya yang terpasang sebesar 126,46 kWh/hari. Berdasarkan total perhitungan beban pada penghematan daya pertahun di dapatkan penghematan daya sebesar 32.514.6 kWh/Tahun dari jumlah terpasang sebesar 45.477,6 kWh/Tahun dan didapat jumlah selisih penghematan daya sebesar 12.962,4 kWh/Tahun. Adapun saran dari penulis mengenai hasil penelitian ini yaitu: Untuk peluang penghematan energi dapat dilakukan dengan cara penggatian Lampu dengan daya 15watt menjadi lampu dengan (LED) daya 10 watt. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu agar penggunaan lampu pada Hotel Anggrek Kota Banda Aceh dapat dilakukan perubahan penggunaan daya yang sebelumnya menggunakan lampu dengan daya 15watt menjadi 10watt penggunaan energi daya Listrik di hotel Anggrek kota Banda Aceh menjadi lebih hemat.</strong></p>
Copyright (c) 2024 Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-12-312024-12-3142111510.55616/ajeetech.v4i2.908Analisis Pengaruh Pembebanan Lebih Pada Trafo Distribusi GH Krueng Cut Banda Aceh
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/885
<p><strong>Jaringan distribusi listrik berperan penting dalam menyalurkan listrik dari pusat pembangkit ke konsumen. Namun, seringkali terjadi masalah ketidakstabilan pasokan listrik akibat fluktuasi beban yang terus meningkat. Peningkatan beban ini disebabkan oleh semakin banyaknya pelanggan dan meningkatnya konsumsi listrik. Trafo distribusi TKP 02-00 dan TKP 03-01 menjadi fokus penelitian karena keduanya menanggung beban yang semakin berat. Beban yang tidak seimbang dapat menyebabkan kerusakan pada trafo akibat panas berlebih, sehingga mengganggu pasokan listrik ke konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kelebihan beban yang terjadi pada kedua trafo tersebut. Penelitian dilakukan di Gardu Hubung Krueng Cut, PT. PLN (Persero) ULP Syiah Kuala. Data yang dikumpulkan meliputi beban trafo, arus pada fasa R, S, T, tegangan fasa-fasa (R-S, S-T, dan R-T) serta tegangan fasa-netral (R-N, S-N, dan T-N). Data-data tersebut diambil dari trafo yang terletak di Jl. T. Nyak Arief Lamnyong dan depan SPBU Lamnyong. Adapun hasil yang di peroleh dari Trafo Distribusi TKP 02-00 yaitu arus beban pada fasa R sebesar 125 A, fasa S sebesar 137 A, dan fasa T sebesar 152 A. Kemudian tegangan fasa ke fasa R-S sebesar 380 V, fasa ke fasa R-T sebesar 375 V, dan fasa ke fasa S-T sebesar 379 V. Kemudian tegangan fasa ke netral R-N sebesar 222 V, fasa ke netral S-N sebesar 218 V, dan fasa ke netral T-N sebesar 220 V. Selanjutnya hasil yang di peroleh dari Trafo Distribusi TKP 03-01 yaitu arus beban pada fasa R sebesar 175 A, fasa S sebesar 192 A, dan fasa T sebesar 167 A. Kemudian tegangan fasa ke fasa R-S sebesar 378 V, fasa ke fasa R-T sebesar 357 V, dan fasa ke fasa S-T sebesar 381 V. Kemudian tegangan fasa ke netral R-N sebesar 218 V, fasa ke netral S-N sebesar 216 V, dan fasa ke netral T-N sebesar 218 V. </strong></p>Almas AlmasSyukri SyukriMuliadi Muliadi
Copyright (c) 2024 Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-12-312024-12-314261010.55616/ajeetech.v4i2.885Perhitungan Jatuh Tegangan Pada Gardu Distribusi ULP Kota Fajar Aceh Selatan
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/881
<p><strong>Jatuh tegangan merupakan salah satu permasalahan yang terjadi pada saluran distribusi tenaga listrik akibat panjangnya penyulang pada tegangan menengah. Jika tegangan turun melebihi batas standar maka dapat menimbulkan kerugian baik bagi masyarakat maupun PLN. Tugas akhir ini adalah menganalisa/perhitungan jatuh tegangan yang terjadi pada Penyulang ULP Jambo Manyang Kota Fajar dengan melakukan perhitungan secara manual, selanjutnya disesuaikan dengan perhitungan jatuh tegangan yang diizinkan oleh PLN dan sesuai dengan SPLN yang mana jatuh tegangan tidak boleh melebihi +5% dan -10%. Penyulang ULP Jambo Manyang Kota Fajar merupakan penyulang Gardu Induk dari Subulussalam ke penyulang KLU 06 Ujung Batu yang panjang adalah 21,9 kms. Hasil dari analisa perhitungan jatuh tegangan (Drop Voltage) terbesar terjadi di phasa S jaringan sekunder trafo pada gardu distribusi KLU 06 – 046 dengan besar jatuh tegangan yaitu 15% disebabkan oleh resistansi panjang jaringan dan luas penampang juga disebabkan oleh faktor lain seperti ranting pohon yang merambat ke kawat penghantar serta overload.</strong></p>Yahya YahyaMuliadi MuliadiSyukri Syukri
Copyright (c) 2024 Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-12-312024-12-31421510.55616/ajeetech.v4i2.881Komparasi Pengasutan Motor Induksi Dengan Kontrol Star Delta dan Inverter
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/845
<p class="Abstract"><span lang="EN-US">An induction motor is an electrical machine that generates rotational motion by using electromagnetic induction, with its rotor driven by a rotating magnetic field. One of the most commonly used motors in various environments, from household settings to industrial applications, is the induction motor. This type of motor is widely used and easily found due to its simple construction, durability, performance, and relatively low cost. Generally, an induction motor can be started by connecting it directly to the supply voltage, but this can cause a significant inrush current. Therefore, it is necessary to control the input voltage to the motor or use various starting methods. Using the star-delta starting method, the motor windings are initially connected in a star configuration during the start-up period, and after a certain time, with the help of a timer, they switch to a delta configuration. This method helps limit the starting current increase. Meanwhile, if motor control is done using an inverter, the input voltage is adjusted periodically until the motor reaches its rated speed. </span></p>Jazuli FadilNoor SaputraPriyogo Dwi PriyantoSuryadi
Copyright (c)
42Sistem Kendali Perangkat Listrik Berbasis Android Menggunakan Media Wireless
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/803
<p>Teknologi smartphone saat ini telah familiar bagi masyarakat sekarang ini. Hampir semua aplikasi komputer deskrop telah ada dalam bentuk aplikasi mobile terutama aplikasi berbasis sistem operasi mobile seperti Android. Tidak hanya sekedar menjalankan aplikasi dan permainan, akan tetapi sistem android telah dapat mengeksekusi beberapa sensor yang terdapat pada sistem mobile tersebut seperti GPS, Sensor Acceleartion dan Bluetooth serta banyak lagi sensor lainnya. Maka oleh sebab itu dengan terdapatnya beberapa perangkat keras yang terintegrasi pada perangkat tersebut sangat dimungkin untuk dibuat sebuah aplikasi yang dapat membantu para user dalam mengendalikan lampu yang ada dirumah tampa perlu menggapai saklar manual atau saklar konvensional. Berdasarkan permasalahan yang dikemukaakan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah prototipe untuk mengendalikan nyala lampu jarak jauh menggunakan aplikasi smart phone seperti Android yang diintegrasikan dengan teknologi mikrokontroler dan teknologi jaringan berbasis bluetooth. Metode yang digunakanan adlaah software development life cycle (SDLC) dengan menggunakan peralatan pemrograman C dan App Invententor. Penelitian menghasilkan prototipe untuk mengendalikan nyala lampu jarak jauh menggunakan aplikasi smart phone seperti Android yang diintegrasikan dengan teknologi mikrokontroler dan teknologi jaringan berbasis bluetooth sehingga memudahkan para pengguna yang ingin menyalakan lampu menggunakan smartphone masing-masing.</p>SamsuddinZulfan ZulfanDedi SatriaMuhammad Kemalsyah Reza
Copyright (c) 2024 Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-302024-06-3042293210.55616/ajeetech.v4i1.803Analisis Koordinasi Proteksi Overcurrent Relay Gangguan Fasa Pada Penyulang NG-02 Peunaga Meulaboh
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/ajeetech/article/view/798
<p><strong>Salah satu permasalahan yang ada di Gardu Induk Nagan Raya F adalah gangguan hubung singkat sering terjadi pada jaringan 20 kV yaitu antara fasa (3 fasa atau 2 fasa) atau gangguan hubung singkat fasa ke tanah (2 fasa atau 1 fasa ketanah), jika koordinasi proteksi kurang baik dapat menyebabkan pemadaman yang meluas yang disebut blackout. Selain itu apabila terjadi gangguan pada penyulang NG-02 maka peralatan pengaman incoming transformator daya 2 juga ikut bekerja. Hal ini perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa penyebab terjadinya kurang baiknya koordinasi antara peralatan pengaman. Dari lokasi gangguan juga mempengaruhi selisih waktu kerja (gradding time) bekerjanya rele. Semakin jauh jarak lokasi gangguan, maka semakin besar selisih waktu kerja rele di incoming 20 kV. Hal ini bertujuan memberi kesempatan pada rele di outgoing NG-02 untuk bekerja terlebih dahulu sebagai pengaman utama apabila terjadi gangguan hubung singkat di jaringan dan rele di incoming bekerja sebagai cadangan apabila rele di outgoing tidak bekerja. Rele OCR pada sisi incoming maupun outgoing 20 kV, sudah berkoordinasi dengan baik. settingan pada sisi Incoming ialah sebesar 1,03 A dengan arus gangguan pada sisi primer sebesar 2078,4 A dan rasio CT yang digunakan 2000/1. Waktu trip jika gangguan pada jarak 5% ialah 1,35 detik. Settingan pada sisi Outgoing ialah sebesar 6 A dengan arus gangguan pada sisi primer sebesar 960 A dan rasio CT yang digunakan ialah 800/5. Waktu trip jika gangguan pada jarak 5% ialah 0,73 detik.</strong></p>Muhammad IlhamSyukri SyukriMuliadi Muliadi
Copyright (c) 2024 Aceh Journal of Electrical Engineering and Technology
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0
2024-06-302024-06-3042222810.55616/ajeetech.v4i1.798