Jurnal Agrida : Jurnal Ilmiah Pertanian
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/agrida
<p><strong><em>J</em>urnal <em>A</em>grida</strong> merupakan media publikasi ilmiah yang membahas tentang hasil penelitian di bidang pertanian mencakup : agronomi, ilmu tanah, hama dan penyakit tanaman, peternakan, teknik pertanian, teknologi industri pertanian, teknologi pangan, ilmu gizi, klimatologi, perikanan, lingkungan, kehutanan, dan sosial-ekonomi pertanian.</p> <p><strong>Jurnal Agrida diterbitkan pada bulan Mei dan November.</strong></p>Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Iskandarmudaen-USJurnal Agrida : Jurnal Ilmiah Pertanian2721-5970<p><a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/"><img alt="Creative Commons License" style="border-width:0" src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" /></a><br />This work is licensed under a <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.</p>Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/agrida/article/view/876
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan interval waktu pemberian pupuk organik cair (POC) yang tepat serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah yang dilaksanakan mulai bulan Juni sampai September 2023 di Gampong Lambaro Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar dengan ketinggian tempat 11 m dpl. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 4x3 dengan 3 ulangan. Ada dua faktor yang diteliti yaitu konsentrasi POC (0, 3, 6, dan 9 cc/l air) dan interval waktu pemberian POC (7, 14, dan 21 hari sekali). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati. Interval waktu pemberian POC berpengaruh nyata terhadap diameter batang umur 45 hst dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 15, 30, dan 45 hst, diameter pangkal batang umur 15 dan 30 hst, jumlah cabang produktif, jumlah buah pertanaman, dan berat buah pertanaman. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasi dan interval waktu pemberian POC terhadap semua peubah yang diamati</p>Ruhalena WilisIlya Puryani
Copyright (c) 2024 <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/"><img alt="Creative Commons License" style="border-width:0" src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" /></a><br />This work is licensed under a <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-192024-11-1942344010.55616/agrida.v4i2.876Pengaruh Penambahan Formulasi Bawang Putih dan Waktu Pengeringan Bubuk terhadap Kualitas Bumbu Asam Keueng
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/agrida/article/view/866
<p>Masam keueung (asam pedas) merupakan masakan tradisional khas daerah Aceh, penelitian ini membahas mengenai pengaruh penambahan formulasi bawang putih dan lama pengeringan bubuk terhadap mutu bumbu masam keung. Dalam penelitian ini, bumbu masam keung dikaji untuk mengetahui bagaimana kualitasnya dipengaruhi oleh dua faktor tersebut. Masam Keueung dapat dikategorikan sebagai Asam pikel. Penambahan bawang putih merupakan formulasi bahan yang sangat berpengaruh terhadap cita rasa bumbu, untuk membuat bumbu masam keueung dalam bentuk bubuk merupakan salah satu metode yang diterapkan dalam pembuatan bubuk masam keueung. Proses pengolahan bubuk masam keueung ini adalah untuk membuat bumbu secara instan<em>.</em></p> <p>Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahuai pengaruh penambahan bawang putih dan lama pengeringan metode oven, untuk menentukan perlakuan terbaik dan pengaruh variabel pada pengolahan bubuk masam keueng. Variabel yang dilakukan yaitu penambahan bawang putih (P) 5 gram, 10 gram dan 15 gram dan pengeringan metode oven (L) 7 jam, 8 jam dan 9 jam. Data hasil penelitian diolah dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 ulangan, analisis data dengan ANOVA dan Uji Lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan terbaik berdasarkan nilai kadar air yaitu pada perlakuan penambahan bawang putih 10 gram (P<sub>2</sub>) dan lama pengeringan 8 Jam (L<sub>2</sub>) sebesar 5,75%, sedangkan perlakuan pada kadar abu tidak memiliki perlkuan terbaik karena nilai terendah yang dihasilkan pada perlakuan konsentrasi penambahan 5 gram (P1) dan lama pengeringan 9 jam (L<sub>3</sub>) 61,64 ? maks 7,7 sehingga tidak memenuhi nilai SNI yang telah di tetapkan, nilai organoleptik masam keueung terhadap aroma adalah pada penambahan bawang putih 5 gram (P<sub>1</sub>), dan lama pengeringan metode oven 8 jam (L<sub>2</sub>) yaitu sebesar 6,62%, organopletik rasa pada penambahan garam 15 gram (P<sub>3</sub>) dan lama pengeringan metode oven 8 jam (L<sub>2</sub>) sebesar 6,84. </p>Novi Mailidarni Novi Mailidarni
Copyright (c) 2024 <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/"><img alt="Creative Commons License" style="border-width:0" src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" /></a><br />This work is licensed under a <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-212024-11-2142414810.55616/agrida.v4i2.866Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah Akibat Berbagai Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Guano
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/agrida/article/view/883
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah akibat berbagai jarak tanam dan dosis pupuk guano serta interaksi kedua faktor tersebut. Penelitian dilaksanakan di Gampong Lambadeuk Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar dari Juni sampai Agustus 2023. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 3x4 dengan tiga ulangan. Dua faktor yang diteliti, jarak tanam (20x15; 20x20; 20x25 cm ) dan dosis pupuk guano (0; 5; 10;15 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun per rumpun umur 20 dan 40 hst, berpengaruh nyata terhadap berat kering umbi per rumpun, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun umur 20 dan 40 hst serta berat brangkasan basah per rumpun. Jarak tanam terbaik dijumpai pada perlakuan J<sub>2 </sub>= 20x20 cm. Dosis pupuk guano berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan per rumpun umur 20 hst, berpengaruh nyata terhadap jumlah daun per rumpun umur 40 hst, dan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 40 hst, jumlah daun per rumpun 20 hst, jumlah anakan per rumpun 40 hst, dan berat brangksan basah serta berat kering umbi per rumpun. Dosis pupuk guano terbaik dijumpai pada perlakuan G<sub>2 </sub>= 10 ton/ha. Terdapat interaksi yang sangat nyata antara perlakuan berbagai jarak tanam dan dosis pupuk guano terhadap tnggi tanaman umur 20 hst dan interaksi nyata pada jumlah daun dan jumlah anakan per rumpun umur 20 hst. Interaksi terbaik dijumpai pada perlakuan J<sub>2 </sub>G<sub>2 </sub>yaitu jarak tanam 20x20 cm dan dosis pupuk guano 10 ton/ha.</p>Elviani ElvianiNurlia FaridaEva Handayani
Copyright (c) 2024 <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/"><img alt="Creative Commons License" style="border-width:0" src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" /></a><br />This work is licensed under a <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-242024-11-2442495610.55616/agrida.v4i2.883Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu Aplikasi Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/agrida/article/view/879
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval waktu aplikasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai serta interaksi antara kedua faktor tersebut. Rancangan yang digunakan dalam penelitian iniadalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial 4 x 3 dengan 3 ulangan. Adapun faktor yang diteliti, yaitu konsentrasi pupuk hayati (B) yang terdiri dari empat taraf perlakuan, B<sub>0</sub> (kontrol), B<sub>1</sub> (60 cc/l air), B<sub>2</sub> (80 cc/l air), dan B<sub>3</sub> (100 cc/l air), dan interval waktu aplikasi (W) yang terdiri dari tiga perlakuan, W<sub>1</sub> (7 hari sekali), W<sub>2</sub> (14 hari sekali), dan W<sub>3</sub> (21 hari sekali). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk hayati tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kedelai pada umur 15 hst, 30 hst, dan 45 hst, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, jumlah polong bernas per tanaman, dan berat 100 biji kering per plot. Interval waktu aplikasi pupuk hayati berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, dan jumlah polong bernas per tanaman, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15 hst, 30 hst, dan 45 hst serta berat 100 biji kering per plot. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasi pupuk hayati dan interval waktu aplikasi terhadap semua variabel yang diamati.</p>Nyak Yusfa AfrinaElla Frisella
Copyright (c) 2024 <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/"><img alt="Creative Commons License" style="border-width:0" src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" /></a><br />This work is licensed under a <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-292024-11-2942576210.55616/agrida.v4i2.879 Respon Pertumbuhan Bibit Pisang Barangan akibat Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Majemuk pada Media Tanam
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/agrida/article/view/897
<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit pisang barangan yang diberikan pupuk kandang dan pupuk majemuk dengan berbagai dosis, interaksinya serta faktor mandiri. Penelitian ini dilaksanakan di lahan UPTD BBH Saree, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu dosis pupuk kandang (1 bagian, 2 bagian, dan 3 bagian), dan dosis pupukmajemuk ( kontrol, 2 g/polibag, 4 g/polibag, dan 6 g/polibag). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara pupuk kandang dan pupuk majemuk berbagai dosis terhadap semua variabel pengamatan bibit pisang barangan seperti: tinggi bibit pisang, lingkar pangkal batang, jumlah daun, panjang daun, dan lebar daun bibit pisang pada umur 45 dan 75 hst. Pupuk kandang secara mandiri berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel yang diamati. Pupuk majemuk dengan berbagai dosis berpengaruh nyata terhadap panjang daun bibit pisang pada umur 45 dan 75 hst, daun terpanjang pada umur 45 dan 75 hst dijumpai pada perlakuan P<sub>3</sub> (6 g/polibag) yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan P<sub>2</sub> (4 g/polibag), namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi bibit pisang, lingkar pangkal batang, jumlah daun, panjang daun, dan lebar daun bibit pisang pada umur 45 dan 75 hst. </p>Ilya Puryani Afdhalul Afdhalul
Copyright (c) 2024 <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/"><img alt="Creative Commons License" style="border-width:0" src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" /></a><br />This work is licensed under a <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-11-302024-11-3042637010.55616/agrida.v4i2.897Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi dan NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Panjang
https://ejournal.unida-aceh.ac.id/index.php/agrida/article/view/896
<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang sapi dan pupuk NPK serta interaksi antara kedua faktor tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Meunasah Papeun, Kecamatan Krueng Barona, Kabupaten Aceh Besar, dari bulan Mei sampai Juli 2023 dengan ketinggian tempat 2 m dari permukaan laut (dpl). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan 3 ulangan. Adapun faktor yang diteliti adalah: dosis pupuk kandang sapi (20 ton/ha, 25 ton/ha, dan 30 ton/ha) dan pupuk NPK (150 kg/ha, 200 kg/ha, dan 250 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman kacang panjang pada umur 40 hst, berpengaruh nyata terhadap panjang tanaman pada umur 20 hst, jumlah daun pada umur 20 dan 40 hst, namun berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah polong dan bobot polong segar pada saat panen. Dosis pupuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap panjang dan jumlah daun tanaman kacang panjang pada umur 20 dan 40 hst, jumlah polong dan bobot polong segar pada saat panen. tidak terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk NPK terhadap semua variabel yang diamati.</p>Sulaiman SulaimanJuliawati JuliawatiSyarifuddin Syarifuddin
Copyright (c) 2024 <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/"><img alt="Creative Commons License" style="border-width:0" src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" /></a><br />This work is licensed under a <a rel="license" href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-12-022024-12-0242717610.55616/agrida.v4i2.896